Sunday 15 February 2015

PUISI

DI HUJUNG DERMAGA
Kucari ranumnya sebuah puisi
di pepohon kaku tak berdaun
tiada siulan baitnya menggetar hati
mungkinkah aksaranya jatuh
satu persatu di hujung senja.
Kiranya malam berakhir di tubir waktu
jagakan aku dalam diksi mimpimu
biarlah mimpi berlainan di satu bantal
mesra kita masih indah merentak nafas
esok pelangi menyapa di awal pagi
dan embun pasti setia mendingin wajahmu.
Dan kepasrahan membingkai kenangan
pada indahnya alun sekuntum puisi
usah kaucari jatuhnya aksara rindu
percayalah diksi selalu menyulam kasih
walau senjanya berlabuh di hujung dermaga.

Abdullah Tahir : 15 Februari 2015

 
Get Free 3 Column Templates Here