Sunday 25 March 2012

Menageh Setia

kita adalah warga tangguh
pengiri bumi berdaulat
dari zuriat penurun semangat
yang sumpahnya bersungguh
bukan penyemat merimpat
umpama pelengkap menadah harap

bumi tercinta ini
bukanlah sebuah dermaga
akan ditinggal sepi
setelah cita dan harap terpenuhi
pergi ke destinasi baru yang penuh janji
sedang di sini disetiap ruang dan sudut
masih menageh kesetiaan
yang manfaatnya membuahkan rahmat

labuhkanlah sauh cinta
tambatkan sumpah setia
ombak dan badai adalah cabaran
penggugus kekuatan dan pengorbanan
keringat yang membasah janjimu
adalah hamparan laut keimanan
penghias makna kemakmuran
dari doa setiap warga
pencinta damai

Abdullah Tahir
26 Mac 2012

Thursday 22 March 2012

Mencari Damai

tidak akan ada damai kau perolehi
dengan menghabisi riwayat diri
ditangisi oleh yang mengasehi
menjadi beban dan derita yang ditinggali
mengapa harus menempah diri
ke lembah yang kau tidak ketahui
sedang di sana belum tentu damaimu abadi

bermuhasabahlah
berpandu kepada firman dan sunnah
kehidupan ini tidak mudah
bagai meludah bila terasa susah
ketika sehat dan senang indah tak indah

tiada kepayahan tak boleh diusai
kerana hidup ini bukanlah mamai
bahagia dan derita adalah jalan para anbia
yang mengetahui bahagia dan sengsara itu apa
tiap satunya ada hikmah yang tak nyata
yang menjadi ketentuan dan rahsia-Nya
dan kita terima penuh redha


Abdullah Tahir
22 Mac 2012

Thursday 8 March 2012


Wawasan Yang Terbingkai

kita bukanlah pecundang yang tegar
meski wajah-wajah muram bersama senja
bertiraikan awan hitam dibalik jingganya waktu
dan kerana keyakinan hatilah
mereka lihat kita kekal mendayung sampan
dengan keringat panas menuju muara
melihat ranumnya lautan luas
yang menjanjikan kilauan pualam
yang suatu ketika
dulunya milik moyang setia
yang hatinya bersih jujur dan hening
bagai air bersuling.

kenapa dayus dengan wawasan yang terbingkai
yang telah sebati sejak darah tumpah ke bumi
sejak terlontarnya tangis nafas menggugah dunia
yang kau belum kenal warna-warna hidup
lebih dari sebuah pelangi
sedang di kanan telingamu adalah azan
dan telinga kirimu iqamah
darahmu adalah campuran jati
yang DNAnya Melayu
lidahmu tak akan mesra dan basah
dengan bukan rencah juadah dan budaya mu
lihat saja istana indah yang mengumpul warisan
adat budaya kental sejak berabad
memancar pancir wawasan pekat dan likat
bersalut berkat dan daulat.

yakinilah
tiada pecundang
selagi di hati bukan petualang
memperlihatkan belang
tidak namanya hulubalang
jangan sampai menang-menang
kemudian bersulang
tak akan merasa senang
alah jadi abu menang jadi arang
yakinlah
hikmah itu dari-Nya
selagi akidah  dan iman tidak dipermudah.

Abdullah Tahir
8 Mac 2012

Tuesday 6 March 2012


Tikas Ke Semangat Batu Pualam

tikasnya masih bertugu di hati
hingga kini
mengapang di tunggul mati
saat-saat berdiri di dini hari
telah terukir sejarah negeri
dan kamilah saksinya
dengan kalimah membesarkan ilahi
gegap gempita romapun berdiri
tanda keluruhan hati
mensyukuri rahmat terbebas diri
andai benar kami dijajahi.

setelah 28 tahun
masihkah bergurindam dan berpantun
duduk di pantaran melihat alun
saat malam merenung bulan
mengumpul beribu angan.

tercari-cari menempatkan diri
mahu mengemudi atau menuruti
sedang diri anak peribumi
tak 'kan terus-terusan membuntuti
bagaikan diri hilang peribadi
di rumah sendiri.

megahlah bak bendera
walau tak berkibar tetap berharga
kekal dipuncak tiang
baik malam maupun siang
tetap berjasa dan disanjung
keperibadian negara terus terhitung
kitalah penyokong dan pengusung
dari bandar ke pelusuk kampung.

bangkitlah meski berakit
gugurkan keringat walau tak likat
tanjakkan semangat di bumi berdaulat
bangkitkan obor pantang undur
kita galas tanpa rasa culas
pada bumi darussalam
jadikan batu pualam.


Abdullah Tahir
6 Mac 2012

Friday 2 March 2012

Kami Tetap Di Sini

kami tetap di sini
berdiri dengan semangat berani
meniti hari-hari yang penuh erti
di belakang Kebawah Duli
sebagai rakyat penunai janji
sehingga badan terkubur mati
demi menjaga harga diri
hanya inilah negara kitani
sejak dahulu hingga kini

kami tetap di sini
membangun negeri acuan sendiri
berteraskan MIB
sebagai falsafah membisaikan negeri
menjadikan negara terus digalati
selagi matahari menyinari bumi
selagi al-Quran dan Sunnah diikuti
selagi zikir bermain di bibir terhias di hati
tetaplah di sini
tanpa hati digurat benci
daulat 'kan terus bersama Kebawah Duli

Abdullah Tahir
2 Mac 2012

 
Get Free 3 Column Templates Here