Monday, 27 December 2010

Hati

hati sering tersalah tafsir
mata memandang zahir
hati bagai di titir
mata melihat cantik
hati terus terusik
lalu berbisik
berbolak-balik
akallah yang cerdik
menentukan buruk dan baik


Abdullah Tahir
Disember 2010

Tuesday, 7 December 2010

HIJRAH CEMERLANG
Tahun 1432
Karya : Al-Mukhlis, Ibnu 'abdir-rahim
(Pehin Abdul Ghani Rahim)

Hijrah kini menjelang
Membawa bersamanya tekad gemilang
Hormat menjadi insan cemerlang
Iman dan taqwa tinggi dijulang

1431 Hijrah meninggalkan kita
Membawa bersamabya berbagai cerita
Kisah gembira dan juga derita
Bermanfaat dikenang serta dinista

Yang baik jadikanlah tauladan
Yang buruk pula jadikanlah sempadan
Makan dan minum biar berpadan
Usah memudaratkan akal dan badan

Tahun mendatang penuh cabaran
Perlu dihadapi penuh kesabaran
Perjuangkan ugama dan kebenaran
Walaupun terpaksa menghadapi kesukaran

Kita berhijarah menuju kecemerlangan
Menjana wawasan memacu kegemilangan
Berusaha menuju ke arah kemenangan
Walaupun menempuh berbagai halangan


Baiturrahmi, Jerudong
1 Muharram 1432
6 Disember 2010

* Disiarkan di blog ini dengan keizinan YDM Pehin Abdul Ghani Rahim



Monday, 29 November 2010

Haus Dan Basahnya

rintik-rintik hujan mengguyur di bumi hijau
rerumput basah dalam kehausan
ranting-ranting yang patah
hiba setelah luka yang panjang
bertahan mencari makna sebuah keperitan
dalam sebuah astaka yang indah

di sini pada sebuah biara yang sepi
masih terkesan hati-hati yang kosong
tandus dalam kerakusan hidup yang tak pasti
melihat masih ada jasad yang segar
membelit segala upaya bebas
anak-anak peribumi
berjiwa suci

kebebasan apakah
bagi sebuah astaka yang indah
sedang dalam biara yang sepi
masih saja bergelandangan mencari sesuatu erti
walau hatinya bersalut kasih
walau mindanya diguyur kilauan ilmu
rerumput tetap saja haus dalam basahnya
ranting terus saja dengan luka panjangnya
kerana rintik hujan tak akan bisa menyamankan
kehausan dan lukanya


Abdullah Tahir
29 November 2010

Wednesday, 24 November 2010


















Yang Kudambakan

ku tapakkan kedua kakiku bersalut wudu
disebuah rumah suci yang damai selalu
di sini aku beriktikaf mencari keredaan-Mu
jauh dari segala macam kekusutan yang mengharu-biru
ku pasrahkan diriku melutut dan sujud dihadapan-Mu
demi sebuah ketenangan dunia dan akhirat yang kudambakan dari-Mu

ku tapakkan kedua kakuku bersalut wudu
disebuah rumah suci setelah aku bertawadu
ku baharui taat dan cintaku kehadrat-Mu
setiap menjelang waktu mengerjakan perintah-Mu
di sini aku menghambakan diri kepada-Mu yang satu
berikan aku segala kekuatan dan kejernihan menghadapi hari depanku
demi sebuah ketenangan dunia dan akhirat yang kudambakan dari-Mu

ku tapakkan kedua kakiku bersalut wudu
disebuah rumah suci yang dibina atas nama-Mu
setiap saat dan waktu di sini aku berlagu syahdu
berwirid berzikir mengaji tanpa jemu
mengharapkan keampunan-Mu
dosa-dosa yang lalu sedang dan akan berlaku
sucikanlah aku seperti sucinya kelahiranku
demi sebuah ketenangan dunia dan akhirat yang kudambakan dari-Mu

ku tapakkan kedua kakiku bersalut wudu
disebuah rumah suci gedung segala ilmu
ku pastikan niatku
semata-mata kerana-Mu

Abdullah Tahir 
25 November 2010

Tuesday, 23 November 2010

Bebaskan Aku

ku tinggalkan nisan sepi di bawah pohon kemboja
setelah sarat doaku memohon keampunan dan reda
setelah air penyesalan tumpah dari danau mataku
setelah sebak mendakap kemas didadaku
setelah ku yakin pinta dan harapku
di dengar oleh-Nya
tiada daya dan upayaku
selain meminta dan mengharap

ku tahu pengasih-Nya
ku tahu penyayang-Nya
bebaskan aku dari relung dosa yang entah bilakan tuntas
selagiku bergerak dan bernafas
ku abdikan jasadku
sujud memohon belas
atas sejadah yang terhampar kemas
adalah saksiku yang bukan pulas
dan ku terima dengan reda
tanpa was-was
sekalipun aku tewas

Abdullah Tahir
23 November 2010

Sunday, 21 November 2010

Sekepal Harap Seselimut Kasih

sampaikan bisikanku ketelinganya
mari berkongsi rasa
di sini ada hati-hati yang biru
menanggung duka nestapa
menahan rindu
disebuah relong bayu yang tak merdu
akan adakah kepala dingin
melihat mereka melalui hati
mereka adalah lumut hijau yang kering
menghias indah batu-batu di taman
yang hilang serinya
saat demi saat menunggu rahmat
setitis air penyegar urat dan saraf
bisiklah janjimu pada mereka
dengan sekepal harap
dan seselimut kasih
pasti jasamu
bersalut berkat


Abdullah Tahir
21 November 2010

Wednesday, 17 November 2010

 











Aung San Suu Kyi
[sempena kebebasan mu 13 November 2010-Sabtu]
 
tiada dendam

tiada takut
tiada jara
tiada lemah
mau jumpa junta
mau jumpa penyokong
mau hidupkan parti
mau terus demokrasi
caramu seperti dulu
senyummu seperti dulu
kerasmu seperti dulu
lembutmu seperti dulu
kau pejuang tulin
kau pejuang bangsamu
kau pejuang negaramu
kau pejuang demokrasi
itulah kau
itulah pejuang
 itulah pendemokrasi
itulah segalanya
ada pada dirimu
Aung San Suu Kyi

Abdullah Tahir
17 November 2010

 
Get Free 3 Column Templates Here