Tuesday, 6 March 2012


Tikas Ke Semangat Batu Pualam

tikasnya masih bertugu di hati
hingga kini
mengapang di tunggul mati
saat-saat berdiri di dini hari
telah terukir sejarah negeri
dan kamilah saksinya
dengan kalimah membesarkan ilahi
gegap gempita romapun berdiri
tanda keluruhan hati
mensyukuri rahmat terbebas diri
andai benar kami dijajahi.

setelah 28 tahun
masihkah bergurindam dan berpantun
duduk di pantaran melihat alun
saat malam merenung bulan
mengumpul beribu angan.

tercari-cari menempatkan diri
mahu mengemudi atau menuruti
sedang diri anak peribumi
tak 'kan terus-terusan membuntuti
bagaikan diri hilang peribadi
di rumah sendiri.

megahlah bak bendera
walau tak berkibar tetap berharga
kekal dipuncak tiang
baik malam maupun siang
tetap berjasa dan disanjung
keperibadian negara terus terhitung
kitalah penyokong dan pengusung
dari bandar ke pelusuk kampung.

bangkitlah meski berakit
gugurkan keringat walau tak likat
tanjakkan semangat di bumi berdaulat
bangkitkan obor pantang undur
kita galas tanpa rasa culas
pada bumi darussalam
jadikan batu pualam.


Abdullah Tahir
6 Mac 2012

Friday, 2 March 2012

Kami Tetap Di Sini

kami tetap di sini
berdiri dengan semangat berani
meniti hari-hari yang penuh erti
di belakang Kebawah Duli
sebagai rakyat penunai janji
sehingga badan terkubur mati
demi menjaga harga diri
hanya inilah negara kitani
sejak dahulu hingga kini

kami tetap di sini
membangun negeri acuan sendiri
berteraskan MIB
sebagai falsafah membisaikan negeri
menjadikan negara terus digalati
selagi matahari menyinari bumi
selagi al-Quran dan Sunnah diikuti
selagi zikir bermain di bibir terhias di hati
tetaplah di sini
tanpa hati digurat benci
daulat 'kan terus bersama Kebawah Duli

Abdullah Tahir
2 Mac 2012

Friday, 17 February 2012


Pembohong Cinta

saat bulan di hadapan mata
tak sempat aku mengungkap kata
diakah yang menghilang asaku
terapung di udara
yang binarnya menacap di alunan ombak
berkemilau menghanyutkan sisa ragaku
lemah meniti waktu-waktu yang sedikit
tanpa ruang untukku bicara
menutur bait kasihku tertinggal di hati
kapankah aku terdaya membisiknya
sedang bulan semakin sirna
menghilang bayang di kaki langit
haruskah aku menapak kaki
meninggalkan jejak di gigi air
lalu akulah pembohong cinta
yang tidak pernah didambakan

Abdullah Tahir


Erti Sebuah Kemenangan

setelah menahan lapar dan dahaga
berkorban nafsu dan tenaga
terkekang segala hasrat yang sarat
menjerat seluruh kudrat
kerana ketaatan bernama ibadat

genap sebulan tertunaikan
demi ganjaran yang dijanjikan
sebuah pahala yang didambakan
dan kemenanganpun dianugerahkan
atas kewajaran sebuah kemuliaan
dariNYA yang menjadikan

dan pastinya diterima dengan syukur
menadah tangan tanpa rasa takabur
kemenangan anugerah dari yang Ghaffur
penguat keimanan yang kendur

kan diapakan sebuah kemenangan
yang suci anugerah dari tuhan
tercela oleh bisikan syaitan
setelah dirayakan dengan ketidak wajaran
terlimpar dengan pembaziran
mengikat pinggang dengan perbelanjaan
berhibur dari siang kemalaman
dihiasi dengan pergaulan
bebas tanpa rasa silu dan sesalan
menikmati berbagai hidangan
berpakaian lebih dari patutan
bagaikan sebuah tayangan
setelah menjalani perukunan
sepanjang Ramadan
demikian erti sebuah kemenangan
pada mereka yang salah tafsiran

Abdullah Tahir


Bukan Pintaku

umpama angin lalu
jejakmu tidak berbekas
kau hanya sempat menitipkan kerlingan
dalam kegawatan waktu
tanpa bicara

adakah ini saat terakhir
dalam pertemuan tragis yang bukan pintaku
andainya suratan takdir begitu
janganlah kau tinggalkan sendumu
yang nantinya menjadi fatamorgana dalam hidupku
cukuplah kenangan indah
yang tercipta bersama heningnya malam

Abdullah Tahir


Bebaskan Aku

ku tinggalkan nisan sepi di bawah pohon kemboja
setelah sarat doaku memohon keampunan dan reda
setelah air penyesalan tumpah dari danau mataku
setelah sebak mendakap kemas didadaku
setelah ku yakin pinta dan harapku
di dengar oleh-Nya
tiada daya dan upayaku
selain meminta dan mengharap

ku tahu pengasih-Nya
ku tahu penyayang-Nya
bebaskan aku dari relung dosa yang entah bilakan tuntas
selagiku bergerak dan bernafas
ku abdikan jasadku
sujud memohon belas
atas sejadah yang terhampar kemas
adalah saksiku yang bukan pulas
dan ku terima dengan reda
tanpa was-was
sekalipun aku tewas

Abdullah Tahir

 
Get Free 3 Column Templates Here