Wednesday, 15 February 2012

Bukan Sepah Yang Hilang Manis

mari kita jengah mereka
tersembunyi menaruh jasa
dalam suasana susah payah
merentas bukit dan lurah
berhadapan segala bencana
walau jauh ke pedalaman yang tak ternama
- demi anak bangsa yang dahagakan ilmu
- demi negara dan ugama
- demi kehidupan diri dan keluarga
akur dengan cabaran
kerana sumpah dan kesetiaan
walau sekadar mengira membaca dan menulis
umpama membetulkan jalan berbaris
ada waktunya ceria berabis
tak kurang pula dilanda stress
kekadang lembut kekadang bertarais
kerjapun dikira beres
tak terbayang jasanya akan dikuis
tak akan minta walau mengemis
anggap saja kenangan manis
bukannya sepah yang hilang manis


(Sempena Hari Guru NBD Ke-21 2011)


Abdullah Tahir

Tuesday, 14 February 2012


Rencana Atau Takdir












Abdullah Tahir


Di Tanah Gersang Pasir Berderai

 siapakah yang peduli saat mega beralih arah
menukar warna menabur rintik gerimis
pada tanah yang gersang
tidak seulas senyumpun terkulum
pada seimbas wajah yang merah
sedang hatinya gundah mencipta angan
di situ pada sebuah lembah yang hijau
konon akan terbina sebuah pigura
menghimpun ribuan kebahagiaan yang tak terbilang
di sini ada yang menadah harap dengan kedua tangan
memohon restu bagi sebuah keyakinan
merubah haluan ke gerbang cita indah
bersama barisan anak-anak yang kehilangan arah
bersama mencari damai walau tangan dan kaki terikat
dengan rantai derita yang bernanah
redup dihiasi juraian airmata mengumpul duka
hanya mampu menyampai pesan
pada degup jantung yang sarat derita
siapa yang peduli saat mega beralih arah
meski pundak dan bahu memikul amanah
gerimis tetap jatuh di tanah gersang
tak akan merubah derainya pasir
selaut derita mengukir wajah
di pundak penjarah yang mewah


Abdullah Tahir



Diari Kasihmu

kucari aksara-aksara cinta
dalam sebuah diari kasih
yang kita tulis bersama
melalui bait-bait syahdu
ketika kau genggam erat hatiku
dengan senyuman madu dan jelingan jerat
kau dan aku tanpa bicara apa
hanya degup jantung dan nafas
pengganti kata
sedang saat itu
rembulan dan bintang tau
merekalah saksi malam
yang dinginnya sampai ke hujung pagi

saat matahari menghadang malam
embun kasihmu telah hilang ke mana
bait-bait syahdu
dan aksara-aksara cinta
tiada lagi di diari kasihmu
yang tinggal
hanyalah degup hati yang terluka

Abdullah Tahir

Saturday, 11 February 2012

Merah Dan Basah

Di Bumi Sendiri

makna apakah petriotik
bagi mereka yang hilang rasa
- kasih sayang dan cinta -
setelah lelah menjalani kehidupan
berliku tanpa hujung yang nyata
lalu tidak terkesan
kerana jiwa yang mengkal
dan pudar

sejarah telah meminang mereka
menganyam kisi-kisi adat
di birai waktu yang panjang
bahawa tanah subur yang merata
adalah bumi mereka yang hijaunya
dinikmati seadanya
tanpa garis pisah berkanun
bebas bak burung dan haiwan
dari pohon ke pohon
dalam merawat kehidupan

kini bisakah mereka mengenderai
meruapkan semangat yang lemas
bagaikan terjaga dari tidur lena
termamai dari mimpi indah
sedang di hadapannya dituntut
menjunjung sebuah gagasan
yang namanya petriotik
mereka adalah watan yang setia
tanpa dipintapun
darah dan air mata mereka
jatuhnya memerah dan basah
di buminya sendiri

Abdullah Tahir
12 Februari 2012

Friday, 10 February 2012

Dalam Jidar Masa Yang Tak Jelas


bila saatnya kita tanam semangat jati diri
pada sebuah negara yang kita di dalamnya
tak seharusnya hanya melihat
matahari bangun sesudah subuh di sebelah timur
dan tidurnya di pangkuan malam di sebelah barat
dengan hanya menikmati kepanasan siang
dalam pijar yang menyengat
tanpa membangun binaan kuat dalam diri


kita akan di sini lagi
mengukir sejarah dalam jidar masa
yang tidak jelas
masih terentang ruang yang menentang
yang hanya dilumur oleh kekuatan lembut
dalam warna keabu-abuan
meski kita telah bersama dewasa menaiki tingkat-tingkat
melalui tangga yang tidak bergerak
sehingga lemah sendiri pada sendi yang semakin tidak kukuh
sedangkan kitalah pengisi
darah dan air matanya
denyut dan nafasnya
pada sebuah negara yang kita di dalamnya


jidar masa hanya terukir pada sebuah kanvas
yang kita cipta bersama sebagai persejarahan
suatu kesaksian yang diangkat kebenarannya
pada suatu acara yang bukan kita di dalamnya
dan kitalah penontonnya


lalu siapalah kita
pada sebuah negara yang kita di dalamnya
tanpa bersama mewarni dalam sebuah lakaran kekal
penguat segala cita dan harapan
berbangsa dan bernegara


Abdullah Tahir
11 Februari 2012

Sunday, 5 February 2012

Bukan Pintamu

junjunganku
bukan pintamu supaya kau dibesarkan
bukan pintamu supaya kau diraikan
tapi kami umatmu
rasa terpanggil membesarkanmu
rasa terpanggil meraikanmu
rasa terpanggil kerana kasih dan sayangnya kami kepadamu
betapa kau telah menerangi alam yang gelap gelita ini
menjadi terang benderang
bak malam diterangi bulan dan bintang
bak matahari membakar segala kezaliman dan khurafat
minda dan hati kami wahai junjungan
telah terbentuk dengan wahyumu
hadis dan sunnahmu telah membentur kami
membawa kami sujud kepada-Nya
sesungguhnya junjunganku
kami ingin mendapatkan syafaatmu
makanya atas nama kebesaran dan keagunganmu
menjadi tanggung jawab yang wajib untuk kami mengingati
membesar dan meraikan kelahiranmu Ya Rasullullah
kelahiranmu ke dunia ini adalah cahaya bagi kebenaran
ditengah-tengah kegelapan kezaliman dan kekufuran
marhaban Ya Rasullullah
marhaban Ya Habibullah

Abdullah Tahir
4 Februari 2012

 
Get Free 3 Column Templates Here