Dalam Jidar Masa Yang Tak Jelas
bila saatnya kita tanam semangat jati diri
pada sebuah negara yang kita di dalamnya
tak seharusnya hanya melihat
matahari bangun sesudah subuh di sebelah timur
dan tidurnya di pangkuan malam di sebelah barat
dengan hanya menikmati kepanasan siang
dalam pijar yang menyengat
tanpa membangun binaan kuat dalam diri
kita akan di sini lagi
mengukir sejarah dalam jidar masa
yang tidak jelas
masih terentang ruang yang menentang
yang hanya dilumur oleh kekuatan lembut
dalam warna keabu-abuan
meski kita telah bersama dewasa menaiki tingkat-tingkat
melalui tangga yang tidak bergerak
sehingga lemah sendiri pada sendi yang semakin tidak kukuh
sedangkan kitalah pengisi
darah dan air matanya
denyut dan nafasnya
pada sebuah negara yang kita di dalamnya
jidar masa hanya terukir pada sebuah kanvas
yang kita cipta bersama sebagai persejarahan
suatu kesaksian yang diangkat kebenarannya
pada suatu acara yang bukan kita di dalamnya
dan kitalah penontonnya
lalu siapalah kita
pada sebuah negara yang kita di dalamnya
tanpa bersama mewarni dalam sebuah lakaran kekal
penguat segala cita dan harapan
berbangsa dan bernegara
Abdullah Tahir
11 Februari 2012
pada sebuah negara yang kita di dalamnya
tak seharusnya hanya melihat
matahari bangun sesudah subuh di sebelah timur
dan tidurnya di pangkuan malam di sebelah barat
dengan hanya menikmati kepanasan siang
dalam pijar yang menyengat
tanpa membangun binaan kuat dalam diri
kita akan di sini lagi
mengukir sejarah dalam jidar masa
yang tidak jelas
masih terentang ruang yang menentang
yang hanya dilumur oleh kekuatan lembut
dalam warna keabu-abuan
meski kita telah bersama dewasa menaiki tingkat-tingkat
melalui tangga yang tidak bergerak
sehingga lemah sendiri pada sendi yang semakin tidak kukuh
sedangkan kitalah pengisi
darah dan air matanya
denyut dan nafasnya
pada sebuah negara yang kita di dalamnya
jidar masa hanya terukir pada sebuah kanvas
yang kita cipta bersama sebagai persejarahan
suatu kesaksian yang diangkat kebenarannya
pada suatu acara yang bukan kita di dalamnya
dan kitalah penontonnya
lalu siapalah kita
pada sebuah negara yang kita di dalamnya
tanpa bersama mewarni dalam sebuah lakaran kekal
penguat segala cita dan harapan
berbangsa dan bernegara
Abdullah Tahir
11 Februari 2012
0 ulasan:
Post a Comment