Friday, 29 October 2010

Dalam Harapku

bukan waktunya kumemetik tangkaimu
tiba-tiba kuntummu layu dan gugur di perdu
sebelum aku sempat menjambangimu
untuk sebuah kamar tidurku yang sepi
sedang dalam harapku
harummu pasti mewarnai malam dan siang hayatku
setelah sekian lama kubina angan
bagi sebuah syurgawi yang syahdu

bukan waktunya kumemetik tangkaimu
tiba-tiba kuntummu layu dan gugur di perdu
sebelum aku sempat menyuntingmu
untuk sebuah hatiku yang sepi dan kering
sedang dalam  harapku
kelopakmu pasti mewarnai gelap dan cerahnya kalbuku
setelah sekian lama kubina angan
bagi sebuah ikatan yang suci dan murni

bukan waktunya kumemetik tangkaimu
tiba-tiba kuntummu layu dan gugur di perdu
sebelum aku sempat menyerimu
untuk sebuah rasa batiniahku yang nyeri
sedang dalam harapku
putikmu pasti membuahkan tunas baru
setelah sekian lama kubina rangka
bagi sebuah istana yang isinya irama dan lagu

bukan waktunya kumemetik tangkaimu
tiba-tiba kuntummu layu dan gugur di perdu
sedangkan kau satu dalam beribu
pasti sukar mencari baru


Abdullah Tahir
29 Oktober 2010

0 ulasan:

 
Get Free 3 Column Templates Here