Saturday, 21 December 2013

Bersama Taburan Kemboja

Sepi itu hadir lagi
dalam kesendirian yang panjang
bagaikan gelap malam
pada langit yang tidak secuilpun bintang
resah hatipun dibalut bimbang.

Dalam sayup bayu
terhantar suara merdu
berlagu mengiringi ayat-ayat syahdu
satu-satu kalam-Mu menusuk kalbu
meski gelap dibungkus seribu ragu
setelah jasad dan roh tidak bersatu
biarlah sebuah kepasrahan jadi penentu
dalam menjejaki janji
hadir sebagai tamu siap reda
menanti perhitungan-Mu.

Telah kumaknai erti sebuah kesepian
setelah zikir dan tahmid mengiringi kepergian
semakin hilang dalam kegelapan
mengharapkan damai bersama taburan kemboja
mengharumi pusara.

Abdullah Tahir : 7 Disember 2013

Saturday, 23 November 2013



Kami Tetap Di sini

Berdiri di pantai yang permai ini
mengundang ingatan untuk kembali waktu lalu
kami bisa berlagu memalu rebana
bercanda seharian menikmati senja
menyedut udara dan bayu seribu wangi
melihat hamparan indah Laut China Selatan
berteduh di bawah pohon ru tumbuh beribu
mengukir beragam janji,
ombak dan laut biru tidak pernah berubah
masih seperti dulu
cuma pantai ini lemas dan sengsara
tebingnya terhakis susur berabis
bila warkah tengkujuh di bulan Disember
membawa khabar bersama gegar ombak
pada muncung ribut yang kencang menggoncang.

Kami yang setia tetap di sini
kerana kami hanya ada ini
sebuah tanah warisan penghuni sejak bernafas
enggan melepas waimah ditakdirkan tumpas,
pantai ini mengundang mimpi ngeri
kami tidak tahu setiap saat dan waktu
dari hari ke minggu, bulan ke tahun
di saat jaga atau tidur berdengkur
tidak terasa butir-butir pasir berdesir dan susur
lanskap pantaipun tidak teratur.

Kami yang setia di sini
menunggu janji
mengekal jejak dan tapak yang terucap
bahawa akan terbina tembok batu menghadang susur
sepanjang pantai yang ombaknya tak pernah tidur.


23 November 2013

Thursday, 20 June 2013
















Tak Akan Susur



getar hati tak pernah luntur

janji dan tekad sekali-kali tak akan susur

walau terbentur

pada Laut dan pantai

bukit dan lurah

pada bumi dan langitnya  yang biru

kitalah pewaris yang memikul amanah

penegak segala kedaulatan

berpasak

pada janji-janji melalui tutur

tasdik dalam hati

tanpa ragu

satu

bulat niat yang kental

menjunjung sabda

pada agama

negara

bangsa

dan raja





Abdullah Tahir : 20 Jun 2013

Wednesday, 29 May 2013


MENERJAH TAKDIR

di sini
pada sebuah padang rahmat
dan lembah hijau yang damai
usahlah diangankan pelangi jatuh
merentang warnanya untuk diramasi
sedang dalam gerimis hangat yang berdebupun
pola air yang menitik bukan lagi embun
yang mampu mendinginkan doa
usahlah diangankan kilauan mentari
pada setiap pundak rumput yang hijau
saat sebelum mentari mencerah alam
kerana kegersangan telah merengsakan debu-debu
mengabukan pandangan jejalan penadah harap
yang tak termampu disempoakan
meski dalam igau yang nyaman mencipta cita
dalam bugaran asa yang jitupun
tidak mungkin ternikmati manisnya janji
kerana padang rahmat dan lembah hijau ini
tak akan menyuburkan tunas dari benih yang lupus
oleh tangan-tangan yang tidak mampu menerjah takdir
selagi ada yang kelingkingnya berkait.

Abdullah Tahir : 25 Mei 2013

Tuesday, 30 April 2013



Kembali KepadaNya

hidayahkan aku memaknai syukur
setelah puas merasai segala nikmat
tanpa kurang dan cacat cela
baik masa jaga maupun di waktu tidur
hindarkan akumenggendong bangga
jangan jua akudipagari rasa takbur
kerana kutahu kudrat semakin lesu
penyakit pula sukar dilentur
walau berwaspada menjadualkan diri
siapalah kita menongkah takdir.

dalam usia menghampiri senja
dengan baki usia yang masih tersisa
akan kujalani hidup ini seadanya
selagi DIA meminjamkan nikmat umur
kutahu diri ini hanyalah sepohon tunggul
menanti waktu dan ketika akan reput jua
dimamah ulat hancur bersama tanah
lalu kembali jua kepadaNya.


Abdullah Tahir - 1 Mei 2013

Monday, 15 April 2013















Utusan Api Di Hujung Lidah

kauutus api di hujung lidah
membakar hangus rasa muhibah
hangatnya merubah mesra
lembar-lembar fitnahpun terwarna
menghias keras setiap hati yang bernanah
dengan apa lagi kaupadamkan amarah
sedang kerikil tajam memijar panas
benderangnya menjilat semua arah
tiada sezarah mengundang dingin
sekalipun tersimbah firman dan hadis
menghapus waham mainan iblis.

kauutus api di hujung lidah
bahangnya menghancurkan benar
menegakkan mungkar
kepalsuan terdedah semakin parah
menjana siksa di pintu kubur.


Abdullah Tahir - 15 April 2013

Wednesday, 10 April 2013


Seindah Kalimah Azan

sedingin mata melihat senja
sesyahdu hati mengungkap zikir
gegar kalbu mentasdik niat
berterbanganlah dosa-dosa seizin-Nya
wahai jiwa-jiwa kental berpaksi iman
selaut doa menakung pahala
tiadalah seindah kalimah azan
kumandangnya membelah angkasa
yang mampu mendamai rasa
tunduk mencari reda
bagi sebuah kemenangan sejati
yang dijanjikan-Nya
-perbetulkanlah nawaituku
-lembutkanlah lidahku
-cahayakanlah anggota wuduku
-permudahkan aku melalui siratulmustakim.


Abdullah Tahir - 10 April 2013

Sunday, 7 April 2013


Selamba Menganyam Sinis

Debur ombak menghantar wasiat
gegar tengkujuh menyengat musim
berlari bersama angin meninggal puing
puncak ombak menjilat igau
tersimbah gerun setiap hati
penjengah pantai mengintai damai,
ada wajah-wajah murka
selamba menganyam sinis
seangkuh ombak menongkah takdir
menggelek qada dan qadar
tanpa bercermin diri
bahawa
kita adalah makhluk terhisab
menjunjung kudrat dalam redha-Nya
setiap tutur dan tingkah
terwarna oleh nawaitu
penentu aras di alam akhirat.

Abdullah Tahir - 7 April 2013

Monday, 1 April 2013

Tiada Tarikh Mansuh

perjalanan tetap diteruskan
untuk sampai ke destinasi
meski antara kita telah disempurnakan perjalanannya
kita yang tinggal diberikan waktu
mengutip butir-butir amal yang tiada tarikh mansuh
selagi masih bernafas.


Abdullah Tahir
1 April 2013

Monday, 25 March 2013

Matahari



matahari
kekuatan dan keupayaanmu
menerangi alam terbentang luas
ketiadaanmu gelap pekatlah semesta ini
kaupatuh mengikut waktu
selaku makhluk Allah yang satu
betapalah aku yang lemah ini
mengharapkan sinar dan cahayamu
terkadang menidakkan perintah-Nya

Abdullah Tahir - 24 Mac 2013

Wednesday, 20 March 2013

Meranum Rindu


Malam...
ceritakan padaku
hijab apakah yang bisaku
manfaatkan dari waktu sepi
dan dinginmu
kuhanya terpana menikmati
indahnya saat bulan purnama
berpagar bintang menghiasi dadamu
lalu kucipta aksara kata berbait
dalam rentak puisi mendayu dan memuji
senandung muziknya meranum rindu
menghantar syukurku kepada-Nya.


Abdullah Tahir - 20 Mac 2013

Sunday, 17 March 2013



Sebaik Kejadian

Kita hanya mampu menandai
getar dan debur ombak
menghempas dan merobah pantai
tak mungkin pula menduga dalamnya laut
tidak juga meneka apa di dalamnya.

Demikianlah
kita hanya bisa melihat fizik
dari warna wajah dan tutur
tak mungkin pula dapat menyelami
hati dan fikir.

Kiranya hidup ini adalah benda
dari batu kayu dan sewaktu dengannya
mudah saja dibentuk dan dijadikan apa.

Lalu akan menjadi apakah kita
hingga sukar diurus
sedang hati dan fikir kita
terbentuk dari suatu yang mulia
dari sebaik-baik kejadian
dari azza wajalla.


Abdullah Tahir - 18 Mac 2013

Thursday, 14 March 2013



Takwamu Sewaliullah

hijaukan dirimu
dengan zikirullah
tumpatkan takwamu
sewaliullah
tak akan tergugat
bila hati kental dibius yakin
terpalah segenap sudut
jeriji iman tak akan goyah
andaipun api memanas ruang
leburkan ia
jangan ada syirik kepada-Nya

Abdullah Tahir - 14 Mac 2013

Monday, 4 March 2013



Tangan Tergari Berbau Kikir

bagaimana kubisa mengungkap bicara
dalam temaram pelita yang penuh jelaga
ada derita berkampung di bibir kehidupan
tak pernah usai hingga senja menjamah malam
merekalah peribumi yang tidak terbela nasib
setelah berdekad mentekuni tanah tandus
yang dasarnya mengalir air rahmat
mereka tidak bisa menggapai harap
dalam pedih hati dan terkalang mata
tangan-tangan tergari berbau kikir
sedang cacing-cacing aman berlindung
melembab lingkungan
mencipta legasi dengan akal membelit
dalam keberadaannya yang kukuh bersatu
merekalah bakal menimbuni pundak
memutihkan mata para penekun
terjepit dalam ketandusan yang tak terbela.

Abdullah Tahir - 4 Mac 2013.

Saturday, 2 March 2013

Sebuah Perjalanan

I

pucuk-pucuk mekar di taman
adalah bakal menghijaukan
bumi darussalam
harapan setiap warga
yang cintanya tumpah di persada bangsa
dalam jagat agar berdiri sama tinggi
duduk sama rendah
dan merekalah pemegang amanah
meneruskan cita-cita bangsa
melakar kejayaan
bagi sebuah wawasan idaman
pada tahun yang dijanjikan - 2035.

dalam perjalanan menempah kejayaan
yang semangatnya berkobar di dada
terlukis bayangan kepingan ijazah
dalam ranum dan riang
bersedia menempuh halangan dan dugaan
siapalah kita yang mahu mencipta mara
andai saja malang dapat di hidu
hatilah yang memilih dengan akal yang bersih
bagi menghadang kecelakaan
hanya kepada-Nyalah sebesar-besar harapan
berserah diri penuh tawakal kepada-Nya
kiranya di luar perkiraan
hanya takdir sahaja yang mendinginkan resah
yang di dalamnya terpancar segala hikmah
dan pengajaran bagi penerus kejayaan.

mereka adalah anak bangsa yang tercinta
kiranya gugurmu adalah sebuah jihad
dalam sedih dan hiba terselit rasa bangga
pada sebuah pengorbanan yang bukan rencanamu
pergilah dengan rasa tenang dan redha
kamilah pendoamu
agar rahmat bercahaya mengiringimu
dalam perjalanan ke alam abadi.

II

tuanku
adalah khalifah pemeduli
sayang tuanku kepada rakyat
adalah cinta kami kepada tuanku
tumpahnya tangis dan sebaknya tuanku
kami salinkan menjadi kesetiaan dan ketaatan
kehadapan tuanku
semoga damai tenang dan makmur
pemerintahan tuanku
karar di singgahsana
biarlah terdetik rasa sayang dan bangga kami
bergetar pada sutera hati kami - rakyat tuanku.

III

kami di sini
bertafakur sejenak
menghantar sedekah sekuntum surah al-fatihah dan doa
sebagai tanda bersama sedih dan hiba
di kalangan keluargamu.

*peristiwa di Sungai Balung, Tawau, Sabah pada 28 Februari 2013


Abdullah Tahir - 3 Mac 2013

Wednesday, 27 February 2013



Seteguh Kitabullah


Yakinku seteguh kitabullah
yang tak akan berubah
memandu ummah
hidup ini pasti berakhir
di suatu pertemuan
di padang yang penuh bertimbangan
biarpun kita menapaki jalan selari
yang tiada titik pertemuan
tetapi tetap menjanjikan suatu destinasi
berlandaskan niat dan cita.

Kenapa mesti memaling nawaitu
sedang kehidupan di sini semantara
mencari bekal bagi sebuah kehidupan yang kekal
meski warna hidup yang berbeza
pastinya Dia maha tahu
akan hikmahnya
selagi kita menuruti sunnah.


Abdullah Tahir - 27 Februari 2013

Sunday, 24 February 2013



Hadirlah Bersama Hati

saat kaumendongak bendera berkibar
hadirkan dirimu bersama hati
letakkan mindamu di puncak tiangnya
tanpa ragu sepadukan ragamu
dengan semangat patriotism yang kental
bendera adalah peribadi bangsa
pendaulatan kepada raja dan bangsa
tanpa kesal kita tanamkan benih syukur
yang setiap bahu dan pundak warganya
adalah pendokong tulin pada sebuah negara
mencapai kemajuan,

Abdullah Tahir - 24 Februari 2013

Monday, 18 February 2013




Kitalah Warganya

di sini bukanlah sebuah dermaga
untuk suatu persinggah
bagi penerusan perjalanan
kerana kita adalah hati
bagi sebuah penempatan bernama kampung.

setiap nafas yang berdenyut
pastinya perjalanan ke sebuah titik akhir
namun ia adalah hayat
pencorak kepada kesejahteraan
dan kemakmuran
kerana kitalah warga
pencetus idea mewarnai erti
Baldatun Tayyibatun Wa Rabbun Ghafur.

janganlah jadikan kampung
sebuah dermaga
tanpa hati kausertakan didalamnya.

Abdullah Tahir - 18 Februari 2013

Saturday, 16 February 2013


Tiada Gangguan Talian

hujan rahmat berjatuhan
membasahi daki-daki dosa
berciciran mendap pada gersang hati
yang alpa mengesakan-Nya
setelah sering terbuai hanyut
dalam limpahan kesenangan hayat.

saban waktu tiada ruang bicara
mengutus zikir dan tahmid
sedang talian-Nya tiada gangguan
cukup penyempurnaan solat
lima waktu sehari
kerana Dia amat pengasih dan penyayang
bagi mereka tahu diri.


Abdullah Tahir - 13 Februari 2013



Thursday, 7 February 2013



Lidah

terluka hati
terencat akal
tercuka wajah
terkunci mulut
kerana tikaman lidahmu.

terpesona mata
tergelora hati
terusik jiwa
termimpi rindu
kerana tarikan lidahmu.

terpikat hati
termasuk akal
terpengaruh jiwa
kerana pitahnya lidahmu.

lidah itu pedang
lidah itu hati dan budi
lidah itu akal dan ilmu
lidah itu pembelit
lidah itu fitnah.

sebaik-baik lidah
berzikir kepada Allah
seindah-indah lidah
elokkan madah.


Abdullah Tahir - 7 Februari 2013.

Sunday, 3 February 2013















Tajam Matamu

saat getar hati
di puncak rindu
kamar hatimu terketuk
aku masuk di pintu matamu
apakah ada aku di sana
kerana matamu
tajam mengundang
degup jantungku.

Abdullah Tahir - 2 Februari 2013


Friday, 1 February 2013

SCULPTURE ALAM


kaumasih terhormat
sejarah lalumu
tercatat kemas dalam lipatan
pada hati setiap yang mengenalmu
kauadalah penyumbang keindahan
dan keutuhan lingkungan
kaulah sumber kepada yang berkepentingan
keberadaanmu di sini
menjadi wadah dan ilham
membangun minda.

kini
meski tanpa dibaluti kehijauan
dan rimbun dinginmu
kaukekal berbakti
dengan cara dan gayamu
memukau mata
mencabar minda
pada baktimu sebagai sculpture alam.


Abdullah Tahir - 1 Februari 2013.

Wednesday, 30 January 2013













Mencari Damai


ajari aku mengejar pelangi
sebelum sempat kukehilangan waktu
warna-warna yang terbentang indah
biarkan aku memilikinya
agar bisa kuterbang bersamanya
mencari damai yang hakiki.

dan pada jejak-jejakku yang tinggal
tolong maknainya
lewat taburan kemboja
bersama siraman air wangian
agar dinginnya terberkah
oleh doa para salihin
pencinta syurgawi.


Abdullah Tahir - 30 Januari 2013

Sunday, 27 January 2013



Dedaun Itu


dedaun itu
puas dibuai bayu
bersiul dan berlagu
menganyam seribu rindu
menadah diri di awan biru
tanpa jemu
tempat unggas dan burung bertamu
menghias alam mengundang ilmu
dituai dan diramu
dibuat ubat jamu bermutu.

akan tiba saat dan waktu
daunpun lemah dan layu
jatuh melayang di perdu
kekadang terhempas di batu
sesetengahnya dicakar dan disapu
dikumpul menjadi satu
lalu dibakar hangus mengabu.

akankah kita seperti itu?


Abdullah Tahir
27 Januari 2013

Saturday, 26 January 2013

Meraup Kasih


rija-rija hati berdoa di pucuk palma
mencari terang sinar mantari
bergayut harap di kanvas awan
masihkah memandang bumi
pada hijau rumput semakin menguning
sedang setitis embun enggan mendakap
kering sebelum pagi meramas pasir
lalu ke manalah hati meraup kasih
bumi harapan gersang dibakar mantari


Abdullah Tahir - 26 Januari 2013

Perjalanan Akhirku


kiranya hayatku mengiringi benamnya mantari
saat pandangan semakin senja
bersemadi dalam pekatnya buana
tatkala lidah dan hatiku kelu tak bermaya
ringankan hatimu dengan bisikan keramat
membimbingku dengan lapaz suci
mengingatkan aku
- Allah itu tuhan yang disembah
- Muhammad itu rasul-Nya
agar mudah perjalananku meniti sirat.

kiranya aku terpanggil mengakhiri hayat
dalam keadaan tenang atau payah
jangan kausukarkan perjalanan akhirku
dengan tangis dan ketidak-relaan
kerana kupasrahkan segalanya
aku adalah milik-Nya
seorang pengembara pengutip amal
dengan hayat yang dipinjamkan
atas keyakinanku
bahawa hidup dan matiku
adalah kerana-Nya.


Abdullah Tahir - 26 Januari 2013.

Friday, 25 January 2013

Tak Akan Bangas


seindah bunga kertas
cinta dan rinduku pada kampung
tetap di atas tak akan bangas


Abdullah Tahir
25 Januari 2013

Sunday, 20 January 2013



Dingin Semakin Dini

malam diboncahi gulita pekat menyengat
gerutu waktu singkat tiada saat menunggu
mengisi galau fikir menzikiri kolam hati
yang menata dalam carian destinasi.

meski jelas pada sebuah lingkup
termaktub pada firman dan hadis
masihkah terjerat dengan pilihan
dalam celaru akal dan nafsu
menentukan tekad sebuah nawaitu
sedang tarikan nafas dan gerak nadi
nikmat mata dan hati
cukup mengungkap kebenaran
dan dalil yang jitu.

kembalilah melalui lorong yang lurus
menapaki jejak-jejak para syuhada
yang kental iman dan takwanya
mentasbih maha pencipta tanpa ragu
dan syirik
jadikan gulita malam sepi
tunduk kepada-Nya
mencari redha
dicelah-celah dingin semakin dini.

kekangan dan hambatan
adalah cabaran dan pencucian diri
bagi sebuah perjalanan yang jauh
pada syurga dijanjikan.

Abdullah Tahir
19 Januari 2013

Wednesday, 16 January 2013


Saat Ditandai Nama

lorong yang kita lalui ini
semakin dekat dan sempit
waktu tak lagi bersepakat
terus bergerak dengan cepat
tak sempat kita mengeja aksara
merangkai bait
lidah kelu akan tiba jua
tak mampu menajami syahadah
mengesakan-Nya.

saat kita ditandai nama
pada sebuah batu bisu
dalam kegelapan yang panjang
tiada bersama kita
selain -
sedekah jariah
ilmu bermanfaat
anak yang soleh.

Abdullah Tahir
17 Januari 2013

Saturday, 12 January 2013

Teh

tagehku
adalah aromamu
merawang fikir
dalam bait-bait puisi

dampingilah aku


Abdullah Tahir
12 Januari 2013

Wednesday, 9 January 2013
















Bukan Izinku

kauberikan cahaya
yang bukan izinku
sedang mata-mata iri
menggelidah jujurmu
lalu memalit najis
menggugurkan pahala
pada niatmu.

jauhilah aku -
kabut di hadapanku
telah cukup mengirai
memberi erti sebenar
akan sebuah kejujuran
di sebalik harapmu.

Abdullah Tahir
9 Januari 2013

Layu Tak Berbau

akan terkulai layu
tidak berbau
sampai waktu
berada di situ
hanya amal penentu
saat berhadapan
Allah yang satu


Abdullah Tahir
9 Januari 2013

Akan Jatuh Jua

tak terduga
bila saatnya tiba
akan jatuh jua
setelah mengecap bahagia dan derita
dunia hanyalah persinggahan jua
tempat bermodal dan beramal
mengutip untung dan laba
pabila berada di alam baka

Abdullah Tahir
9 Januari 2013

Thursday, 3 January 2013


Tuesday, 1 January 2013

Tak Pernah Tuntas


kauhebahkan jalan hari depan
pada sebuah pembesar suara yang bisu
dan kaku
bagaikan melontar batu pada dinding
melakar sebuah makna kehidupan
dari sebuah gema lantunan
yang dibaris-rangkaikan bait-bait puisi
dan sarat cita
berirama mengiringi malam dini
dalam sorak sorai di garisan pemisah
antara yang lama dan baru
ditandai paluan muzik yang menyenak
dengan ribuan pecikan bunga api
itulah detik-detik membezakan
bagi memaknai hadirnya diari baru
disaluti azam yang tak pernah tuntas

Abdullah Tahir - 1 Januari 2013

 
Get Free 3 Column Templates Here