Kubiaskan Bersama Hati
jejak-jejak kasih kubiarkan berlalu
membias desau hati yang terluka
parah memerah darah mengugah
pada asa yang entah bila sembuhnya
kuntum-kuntum mawar yang indah
telah lama terkulai layu di jambangan hati
tiada tangan lembut membelainya
semesra rasa dan cita yang termaknai
dalam sebuah ucapan madu yang segar
dan tinggallah puing-puing cinta
yang jejaknya tiada terkesan
bagaikan bekas rintik gerimis
di pasir pantai yang gersang
dicumbu ombak ganas merubah fakta
itukah tangan ganas yang sembunyinya
berlindung di malam pekat
melakar dusta dengan bicara kasih
sedang bibirnya bergetar
matanya redup melarik makna
dan jejak itu adalah cintanya
yang telah kubiaskan bersama hati
yang sirna.
Abdullah Tahir
0 ulasan:
Post a Comment