sajak

Yang Namanya Takdir

ciptalah semahunya
peralatan moden dan canggih
penuhkan alam ini
dengan keupayaan fikiran
dengan segala kekuatan
dari sehalus atom hingga dunia tanpa sempadan
akhirnya akan ditemui
di situ kepuasan kebahagiaan kesenangan yang dicari
dan di situ akhirnya penderitaan dan kehancuran terjadi
yang rumusnya bernama takdir

tidak akan kau temui
erti kemanusiaan sejati
tidak akan tercipta
lautan keharmonian hakiki
apalagi untuk menegakkan segolong hak asasi kemanusiaan
sedang didalamnya bertimbal balas dan berkonsisi
yang berketul hitam dihati dan mati

kau lihatlah
hamparan kehidupan
dengan kanta murni saksikan sendiri
dikanvisnya dicalitkan dengan warna
ada yang lahir memang tidak upaya
ada yang lahir sempurna akhirnya tidak upaya
ada yang upaya senghaja tidak upaya
yang upaya menganiaya tidak upaya
yang sempurna ambil kesempatan ditempat tidak upaya
yang tidak upaya terus merana
tidak berusaha
sengsara di dunia
di akhirat bagaimana

tolehlah kebelakang
tefakurlah sesaat
kalau takdir sudah begitu
apalagi ditunggu
otak, mampukanlah bertindak
hati, berinsaniahlah
iman, rujuklah quran dan hadis
ugama adalah globalisasimu tanpa berkonsisi


Abdullah Tahir
Mei 2006