Wednesday, 19 December 2012

Akankah Kaubersama Kami


kutemui dikau di celah pujuk akhbar
ada kulihat bibirmu bergetar
dan tikas-tikas air di pipimu
tumpah dari takungan kelopak matamu
hatimu tak mampu bertahan
dengan kesedihan hati yang remuk
kerana peristewa mengamuk
dan Newtownpun berubah
lalu berkabung banyak yang lindung
memanglah mereka hijau
sedang mahu mengerti akan kehidupan
bagi sebuah negara besar seperti US
dan pastinya mereka pewaris negaramu
menjadi pembesar yang berkuasa
kau memang wajar berduka
hingga menangis tersedu.

kami bersamamu
bersedih nasib wargamu
atas nama kemanusiaan sejagat
demi nyawa berjasad yang tak tau apa
dan akankah kau bersama kami
dalam sedu dan tangis
dalam kesakitan berpanjangan
dalam merayu dan berdoa memohon ihsan
bagi anak-anak palestin
yang kehilangan segalanya
yang mereka punya
-nyawa
-harta
-ibu
-ayah
-bahkan negara tumpah darahnya
setelah bertahun-tahun kecut dan walang
merimpat dan dhaif di tanah sendiri
akankah kau bersama mereka
dalam tidur dan jaga yang tak menentu
telah kekeringan air mata
telah kekeringan keringat
telah kekeringan darah
dalam menegak dan menuntut haknya
pada sebuah negara bebas Palestin
di mana kau basahkan air matamu
di mana kau basahkan lidahmu
bagi sebuah amalan demokrasi.

Abdullah Tahir - 19 Disember 2012

Wednesday, 12 December 2012

Sarat Di Hujung Waktu

perih dadaku menutur bicara
terasa kering liur di mulut
berasap fikir menyusun kata
agar tepung tak berselirak
agar rambut tidak putus
melihat olah tertarik nafsu
ditelan mati bapa
diluah mati emak
semakin sarat di hujung waktu
semakin terbayang keluar pintu
dan kuburpun melambai
rumahpun menyuruh pergi
apa lagi yang tinggal
selain ibadatku kepada-Nya


Abdullah Tahir - 19 November 2010

Saturday, 8 December 2012

Kesementaraan




















hanya beberapa waktu berlabuh di sini
dalam rangka mencari dan menimba
ilmu dan pengelaman
atas misi Rancangan Kapal Belia Asia Tenggara
tiba saat menjauhi dermaga
telah tercipta seribu kenangan
aksaranya dibarisi sendu dan duka
yang mampu menitiskan airmata
meski detik itu
terisi dengan dekap dan peluk
lambaian tangan dan jejari
dalam kesementaraan dihubungi oleh pita
berbagai warna
yang menceritakan harapan dan cita-cita
terpendam pada hati dan mata
pastinya yang pergi dan tinggal
sebak dan rindu mendakap di dada
kerana dalam pertemuan yang singkat
hati dan rasa mudah tergugah
oleh keselesaan dan keserasian
yang mengerti
dan faham akan budi dan keikhlasan
lalu terangkai keindahan yang manis
yang entah berputiknya bagaimana
dan kami di sini dalam detak hati
hanya berkata :
Bon Voyage Fuji Maru...
the memories will remains in our heart forever.

Abdullah  Tahir - 8 Disember 2012

Wednesday, 21 November 2012

Bukan Suatu Istirahat
 
bukanlah suatu istirahat
setelah bersemadi di alam kubur
tapi adalah suatu permulaan
bagi sebuah perjalanan yang panjang
liku dan ranjaunya akan ditempuhi
hasil perjalanan di dunia
kerananya -
cermatilah perjalanan hidup ini
dengan penuh ketakwaan
dan keimanan kepada-Nya

Abdullah Tahir - 22 November 2012

Saturday, 17 November 2012












Pada Bumi Yang Sementara Ini


runtuhan bangunan yang berpuing itu
terlalu dekat pada hati setiap umat Muhammad saw
yang suatu waktu dulu gersangnya pernah dilalui
membuat semakin tebal dan kukuhnya keimanan
para syuhada dan anbia menapak kehidupan
dan semakin dekat pula kemurkaan-Nya
bagi mereka yang mendatangkan kepayahan
penderitaan yang bertemali tanpa hentinya.

lihatlah puing-puing yang hangus berasap
telah menghitamkan setiap hati dan rasa
para umat yang cintakan damai dan harmoni
debu-debu rengsak mengoyak setiap tubuh
menghiris setiap minda yang waras
sedangkan setiap butir pasir di buminya - Pelastin
setiap inci kawasan Gaza adalah mutlaknya
bohongkah sejarah yang murni itu
menidakkan dedaun hijau yang bening
adalah bumi yang sejuk pada jejak-jejak
para syuhada dan anbia.

beraraklah awan-awan damai
limpahkan bebayang teduhmu
pada bumi yang hanya didiami sementara
agar mereka sempat menikmati manisnya ibadah
harumnya udara iman yang masih kental
saat-saat mengESAkan-Nya penuh syukur dan redha
jangan basahkan mereka dengan darah dan nanah
di atas bumi yang mereka ada
dan bersama kemboja yang harum dan dingin
mereka akan damai di sisi-Nya.

Abdullah Tahir - 17 November 2012

Thursday, 15 November 2012

Yang Hakiki

akan kutidakkankah yang hakiki
pada setiap nadi darah dan nafas
pada jasad dan tulang temulang
sedang saat jaga dan tidurku
adalah dalam kekuasaan-Nya
bangun dan mimpiku
terbentuk oleh-Nya
dan siapalah aku

kepada-Nya
selain menghambakan diri
demi sebuah keibadatan
mendapatkan redha-Nya

Abdullah Tahir - 1 Muharram 1434/15 November 2012

Friday, 2 November 2012

Diserang Walang Dan Resah


satu demi satu kamu tumbang
menghempap tanah tempat kamu berdiri
kamu sebenarnya tidak kuat dan gagah
meski tunjang dan akarmu mencengkam
tempat kamu hidup dan mencari makan
kamu bukan pelindung sebenar
mengawal daratan yang semakin terhakis
kamu hanya indah pada nama dan rupa
dengan kehijauan yang memikat mata
gemersik suara diterjah angin dan bayu
tak mampu bertahan
hanya digisil ombak dan badai di musim tengkujuh
dan landas bermusim
meski kamu dijaga dan dihargai
kerana nilaimu sebagai pohon pelindung

di sini tiada Sandy atau Irene
apalagi Katrina atau Wilma
- Nauzubillahi Min Zalik -
nama-nama mereka cukup indah
dan nyaman disebut
nyatanya kamu tetap tiada upaya bertahan
hanya pada musim tengkujuh dan landas
dan satu demi satu terkapar lagas
menyembah bumi

dan kami di sini diserang walang dan resah
pantai damai dan indah berubah wajah
pasir susur kian ke mari dan mendekat
kamu yang dihargai dan bernilai
pupus lupus tertimbus bersama tanah
hanyut diheret ombak
musim tengkujuh dan landas

dan kami hanya menunggu
dari waktu ke waktu
meski perasaan tak pernah lugu
saat ombak dan badai berlagu
kiranya itu suatu ketentuan dari-Nya
dalam diam dan bisu
doa sajalah pendamai kalbu

Abdullah Tahir - 2 November 2012

Wednesday, 31 October 2012

Sandy, kau ada misi



kau datang bersama misimu

menggelidah warga yang terbuai
dengan kuasa angkuh pada kemajuan
dan vetonya
pada mereka adalah segalanya
yang tidak dibenarkan selain mereka. 


kau datang meski telah diramal
tanpa izin kau limpahkan kekuatan
membawa bersama air laut
memenuhi Sungai East dan Hudson
menenggelami terowong kebanggaan
mencantas hubungan Pulau Manhattan
memutuskan bekalan tenaga dengan kekuasaan
New York City yang elit dan angkuh terpukul
bergelap dan panik mencengkam warga
bergoncanglah pencakar langitnya
melautlah tapak bangunan 11 September 2001
lalu apalagi yang mampu dikomenkan
kerana Sandy adalah sebuah utusan
di dalam ada warkah-Nya tercatat peringatan. 



demikian Sandy
dan lain-lain taufan terus mencatatkan sejarah
meninggalkan warna-warna kesedihan dan kemuraman
memusnah dan melumpuhkan
- hadirnya adalah sebuah kemurkaan
pada kebathilan dan keangkuhan umat
padat dengan laknat
ingkar bertaubat
menapikan rahmat - 


ya rabb
pada-Mu adalah terkumpul maha kebaikan
yang tiada dimiliki oleh makhluk angkuh
buta hati dan akal. 



Abdullah Tahir - 31 Oktober 2012.

Tuesday, 23 October 2012

Tiada Pilihan

abu-abukah hidup ini
hingga tak lagi lawas menentukan arah
malam dan siang tiada terkesan
kebaikan dan keburukan serupa
tiada pilihan
semuanya jadi kesurupan


Abdullah Tahir
24 Oktober 2012

Monday, 22 October 2012

Peluit Telah Dibunyikan

peluit hayat tak pernah memberi tanda
bila saat berangkat menarik sauh nafas
ke sebuah destinasi pilihan
adalah tiada waktu mengemas diri
hanya taburan wangian kemboja
mengharumi kesedihan yang tepu
pada nisan bisu
sebagai tanda peluit telah dibunyikan.





 

Abdullah Tahir
20 Oktober 2012

Friday, 19 October 2012

Masih Ada Mengais Pasir

rinai hujan jatuh berderai
sejuknya mengusap saraf
bumi tak basah
katak resah kekeringan
mendayu di bawah tempurung
jejentik kehausan
nyamuk polos mengintai darah
maunya kelambu di bakar hangus
saat danau berselut sarap
bangunan bercakaran mendongak langit
busuk-busuk mengukir kaki jalanan
masih ada yang mengais pasir
menyungsung senja mencari wangian
pada segumpal cahaya mentari hari esok
andaipun rinai hujan mengabu harapan.

Abdullah Tahir - 20 Oktober 2012

Thursday, 11 October 2012

Sebuah Bisikan Ikhlas

itulah bisikan halus dan ikhlas
jelas dan bergema meresap mesra
pada setiap penjuru hati
menterjemah segugus makna
dalam erti berbangsa dan bernegara
tercanai pada lembar dan helai taat setia
bagi sebuah pegangan 'patriot sejati'
agar heningnya bagaikan air
tumpah meresap ke bumi
membasahkan kekeringan
lembab menyuburkan tanaman
menghijau memesrai pandangan
kekal berpintal bersama akal
mengadun wawasan sehingga pukal
sucinya mendaulatkan hati
berpayungkan awan rahmat
penuh kemuliaan dan berkat

ke mana lagi tumpahnya nawaitu

kalau tidak pada bumi dipijak langit dijunjung
perkukuhkan keyakinan diri
hujan emas di negeri orang hujan batu negeri sendiri
lalu hidupkan tekad bersendikan adat
adat bersendikan syara
syara bersendikan adat
berkampung bermukim dan bernegara
tajam menujah setiap penjuru hati
dan kitalah patriot sejati itu
yang nawaitunya hingga ke akhir hayat

Abdullah Tahir

12 Oktober 2012

Tuesday, 25 September 2012

Mencipta Kesejahteraan Rakyat



dan
dia peneroka ke depan
membersihkan segala kekeliruan
dengan jelas nyata setelah
negara ini mengamalkan sunnah
yang jitu lalu pada landasan
yang nawaitunya tidak goyah
satu dan satu lagi
menyingkap jalan yang lurus
tanpa ragu tekadnya semakin kukuh
pada baldatun tayibatun warabun ghafur
bermula dengan MIB
bertiti kepada zikir
membungkus kemas dengan segala macam falsafah
amalan segenap rakyat dan penduduknya
dengan kepercayaannya
tertancap kukuh pada bumi darussalam
akan semakin bergemalah
di setiap sudut hati dan nurani
peribumi yang berlindung di bawah payungnya
bahawa tiada akan ada lagi
antara kita terlepas tanggungjawab
pada mengesa-Nya
setelah titah suci dan murni
dari hatinya yang hening
dalam mencipta kesejahteraan rakyat
dan mencari syurga-Nya
agar bahagia di dunia
aman di akhirat

Abdullah Tahir
25 September 2012

Monday, 17 September 2012

Sekeping Roti Sebuah Negeri
ini sekeping roti
yang bergizi dan berkalori
rezeki dari Ilahi
kenapa mesti direbuti
mari kita nikmati
sama-sama berampiti
tak perlu berkelahi
di depan rezeki
jangan dihancuri roti ini
kita tangani
dengan akal dan budi
sama-sama kita rasai
waima semut melata di bumi
apalagi yang berakal manusiawi

ini sekeping roti
bagaikan sebuah negeri
tempat kita hidup dan mati
kenapa harus direbuti
mari kita tadbir dengan hati dan nurani
bersih dan suci
melalui firman dan hadis nabi
kembali kepada Ilahi
hormati ulil amri pemerintah negeri
yang adil lagi bestari
agar hidup kita diberkati
sebagai khalifah di dunia ini
tak akan selamanya kita di sini
kerana akhirat menanti
tempat kita diadili
seadil-adilnya oleh Ilahi


Abdullah Tahir
18 September 2012

Monday, 10 September 2012

Seharum Kesturi ii



Indera Buana siap menanti
Singgahsana Seharum Kesturi
Seorang puteri cantik berseri
Bak mentari bersinar pagi

Rinjis-rinjis di pilis
Di tepungi air mawar
Bersemayam seindah majlis
Di hati dan minda sukar di gambar

Tersusun jari mengatur doa
Inainya merah terlekat di jari
Pohon restu Pengantin Diraja
Kukuhkan iman tetapkan hati

Duduk bersanding mata menjeling
Terukir indah senyumnya puteri
Rakyat bersatu tak akan pangling
Saat bahagia tetap dinanti


Abdullah Tahir
11 September 2012

Seharum Kesturi


 
 
 
 
bagaikan haruman kesturi
wanginya menyimbah seluruh negeri
sejarah akan tercatat lagi
perkahwinan di raja seorang puteri.

gendang dan titir turut dipalu
rakyat gembira setelah tahu
mulut menyebut hati terharu
memohon doa kepada yang Satu
semoga mempelai mendapat restu
bahagia dan rukun akan di tuju
sehingga kekal ke anak cucu.

bersemayam manis di singgah sana
perkahwinan di raja sungguh sempurna
ibarat malam bulan purnama
akan dikenang selama-lamanya.


Abdullah Tahir
8 September 2012


* Kutulis puisi ini sempena Istiadat Perkahwinan Puteri DiRaja
yang bakal menjelang tak berapa lama lagi.

Saturday, 8 September 2012

Restunya Menimang Sisa

apalah ertinya bunga-bunga mekar
ditaburi pada keringat bersalut lumpur
pada mereka yang mencurahkan setianya
sedang harum dan warnanya tersimpan
pada peti emas yang berkunci rapat
dan mereka tak akan bisa memanfaatnya
sedangkan mereka tiada jambangan dan ruang
meletakkan bunga-bunga yang semakin layu
meskipun masih ada tangkai kecut dan kering
kumbang dan rama-ramapun
tak akan sudi menyeri
kerana madu dan serinya
entah disembunyikan di mana
andaipun ditaburi pada pusara
air yang berlarut wangian
tetap saja mengasingkan diri
tidak akan ada kompromi
walau tujuan dan matlamatnya satu
janganlah direstui mereka menimang sisa
sedang bumi yang terhampar hijau
adalah amanah-Nya yang bukan tawar-tawaran
dan pada merekalah sebenarnya
kemanisan yang menjadi kemegahan
yang harum dan wanginya memenuhi ruang
pada hati dan fikir
pada mata dan rasa
pada yang melata dan merayap
yang rezekinya tetap terpahat


Abdullah Tahir
9 September 2012

Monday, 3 September 2012

Pengundang Hujan

di sini keadaan terasa panas dan rengsak
ketenteraman hati tergugah
bernanah meski tak parah
berdiri di atas tanah sendiri diusap gundah
bagaikan ada awan-awan hitam megah
menyusup pada ladang-ladang hijau
mengongsi warisan leluhur yang aman dan makmur
merubah alir sungai tenang yang damai
dengan arus yang bukan budaya jati
lingkungan pun gusar tidak sedia menadah tangan
bagaikan tsunami mengancam kota
yang terbina atas keringat berlandas keluarga
bermukim dan berkampung
bersalut adat dan budaya dari warisan
yang tak lapuk dik panas
tidak jua lekuk dik hujan
dan kini ada isyarat rengsak yang semakin dekat
merubah biasa yang teramali kukuh
bertaut satu demi satu dan padu
lalu akan bagaimanakah tanah yang kecil ini
untuk di halakan oleh pengemudinya
sedang dalam sampan yang sarat
ada yang mengundang hujan...?


Abdullah Tahir

4 September 2012

Thursday, 30 August 2012

Cintaku Lugu

telah ku coret bait-bait puitis menggebu
di muka buku
takkan kubisu
tatkala rindu
aku tau di bulan yang satu
ada bintang bertamu
dibawa bayu menghantar lagu
di sanalah cintaku lugu
putih dan syahdu

Abdullah Tahir
30 Ogos 2012

Di Hujung Helai Rambut

ada rindu di hujung helai rambutmu
saat kibarnya dicumbu angin
tersulamlah sebuah janji
dan lembar-lembar bicarapun terungkap manis
menghantarnya ke garis cinta
menadah seribu harap
bersama pelangi petang
pada noktah sebuah wangian syukur

Abdullah Tahir
29 Ogos 2012

Friday, 24 August 2012

Di Sini Aku Mencari Kesetiaan

pantai laut dan mentari
di sini aku membawa diri
menatap wajah-wajah setiamu
berselubung jingga
pada rembang petang
yang berulang
andai tiada mendung
dan awan kelabu
dan kau adalah saksi
pada pertemuan
yang direncanakan
bagi sebuah kesetiaan
bernama 'cinta'
dan aku kembali di sini
mencari kiranya
masih ada tanda-tanda kesaksian
yang termaterai
bahawa sama ada aku atau dia
tidak akan pernah ada pengkhianatan
di lorong bernama 'cinta'
tidak akan ada orang ketiga
di kanvas bernama 'cinta'
tidak akan ada penduaan
di kamar kasih bernama 'cinta'

pantai laut dan mentari
aku di sini membawa diri
menatap wajah-wajah setiamu
dan aku membawa derap kaki
bersama degup dan resah hati
memujuk dan memuhasabah diri
setelah birai-birai cintaku tak terhargai
setelah rinai-rinai cintanya semakin nipis
dan kestiaanku yang tersaksi olehmu
akan hanyut bersama riak-riak laut
yang entah ke mana dan di mana akhirnya

pantai laut dan mentari
aku di sini membawa diri
menatap wajah-wajah setiamu
dan aku masih mengharap sebuah kesetiaannya
andaipun cintanya pudar
tandailah dengan rasa kasih dan sayang
sepertimu -pantai laut dan mentari-
mencorak suasana indah yang harmoni

Abdullah Tahir
25 Ogos 2012 - 6 Ramadan 1433

Wednesday, 22 August 2012


Ada Pelangi Di Matamu

sayang
renyai hujan telah teduh
matahari kembali bersinar
kulihat ada pelangi di matamu
kentalkan hatimu
meniti jalan yang berliku
tapaki onak dan duri setabah mungkin
bukan senang mencari bahagia
tak juga susah untuk mencari damai
betulkan nawaitumu
bahawa hidup ini mencari redha-Nya
bahawa hidup ini penuh pahala dan dosa
bahawa akhirat adalah destinasi terakhir
sebelum penentu ke syurga atau neraka
kiranya kau terserempak silap
belum terlambat menapak kebelakang
segerakan mengucap istighfar
Dia pasti mendengar

sayang
renyai hujan telah teduh
matahari telah bersinar
jangan biarkan matamu berpelangi
fukoskan hala tujumu
bahawa hidup ini
bukan waktunya berteka-teki
tentukan dirimu ke kanan atau ke kiri
kerana waktu pantas datang dan pergi

Abdullah Tahir
23 Ogos 2012 - 4 Ramadan 1433

Monday, 20 August 2012

Keampuhan Yang Pasti

Sabtu

pastinya bersama imanku
tak akan galau di hati
meski bulan
terlepas pandang
nawaituku kepada-Nya
ampuh
mencari Lailatul Qadar

Ahad

imanku tenang setenang-tenangnya
bulat sebulat-bulatnya
kepastian telah nyata
nawaituku kepada-Nya
ampuh
menggenapinya

Isnin

dan kemenangan itu akhirnya
hadir menghijau fitrah
bersama takbir dan tahmid
pada-Nya puji dan syukur
dan nawaituku kepada-Nya
ampuh
menunggu redha


Abdullah Tahir
20 Ogos 2012 - 1 Syawal 1433

....menjelang SYAWAL


Rasa pilu meninggalkan Ramadan
tidak terasa waktu sebulan
kuberdoa kepada Ar Rahman
semoga bersua tahun hadapan

Syawal disambut penuh tawaduk
kepada-Mu hamba menunduk
jalan yang lurus minta di tunjuk
memohon yang baik dari yang busuk

Kepada rakan/sahabat yang dihormati
tangan kuhulur bersusun jari
andai ada tak menyenangkan hati
seikhlas hati mohon dimaafi

Abdullah Tahir
19 Ogos 2012 - 30 Ramadan 1433

Wednesday, 15 August 2012

Ada Ruang Yang Dimungkiri


saat sepiku mentasbihkan-Mu
hati semakin dilembuti mengabdi diri
betapa curangnya diri
diruang-ruang yang pernah dimungkiri
bagaikan tabir memisahkan hati
antara sadar dan lupa diri
saat susah Kau spontan diingati
sedang Kau adalah khalik yang hakiki
tidak pilih waktu dan hari

betapa ramadhan adalah solusi
bagi rangka membetulkan diri
dalam mencari redha-Mu
bukanlah kerana Lailatul Qadar
hati bergetar mencari ikhtiar
kiranya Qada menghampiri diri
siapalah aku menongkah takdir
selain menguatkan keimanan
dan mentauhidkan-Mu
sebagai jalan menghambakan diri

Abdullah Tahir
15 Ogos 2012

Sunday, 12 August 2012

Sisa Iman Yang Berpuing

 sujudku sewangi gaharu mengharap redha
menyungsung waktu mencari lailatul qadar
di lewat malam berselimut khusyuk menghantar doa
mampukah sisa-sisa iman yang berpuing
mewarnai hidup yang semakin runcing
sedang waktu bengap mengejar nafas
dalam saat-saat galau bagaikan tak lepas
ditaburi rasa penuh was-was
wahai yang Maha Mengetahui
jalan apakah yang patut ditujui
sedang petunjuk-Mu telah jelas

dalam puing harap yang terbaki
kuserahkan zahir dan batin
dalam sebuah jasad entah bilakah tamat
pasrahku hingga kiamat
sesungguhnya hidup dan matiku
pada-Mu ya Rabb

Abdullah Tahir - 24 Ramadan 1433/13 Ogos 2012

Wednesday, 25 July 2012

Mereka Adalah Wira Hijau Yang Ditangisi


terbentur oleh rasa beribu prasangka
dikabuti rembas berjuta duka
masih tak mampu mengungguli kata hati
pada sebuah budi dan jasa
demikianlah dalam waktu-waktu singkat
saat gelap memayungi hati setiap warga
kita sempat kembali kepada-Nya
tanpa menyalahkan siapa
walau terhiris mencengkam bisa
bukankah takdir itu ada dimana-mana
yang hikmah dan manisnya
Dia saja yang tahu
dan kita di luar mampu
hanya bisa redha apa adanya
selain menghantar doa
bagi sebuah kedamaian dan keamanan
pada sebuah alam yang akan kita datangi jua
tanpa rasa paksa
mereka harum di sisi negara dan bangsa
kerana merekalah wira hijau
yang perginya di tangisi oleh siapa-siapa

-al fatihah-

Abdullah Tahir
26 Julai 2012

Saturday, 21 July 2012

Terumbu Cintaku

telah kularutkan dedaun harap
membungkus kemas wangian doa
saat gamitan angin ramadan singgah
di dinding imanku yang rapuh
bersama terumbu cintaku kepada-Nya
dan akan kudupakan ruang kosong
yang hanya tinggal mengiringi hayat
yang tidak bisa kuhitung kapan
berakhirnya sisa-sisa jasad indah
membentuk egoku kepada-Nya.

tuhanku yang esa
kiranya buku amalku masih tergores
dengan jelaga dosa
mampukah kuputihkan semuanya
meski kutahu sungai kasih-Mu
terus mengalir tiada penghujung
membawaku ke lautan taubat terpampang luas
untuk dilayari semahuku
andaipun dedaki dosa enggan terpisah
terumbu cintaku kukuh bersama syahadah
mentauhid-Mu tanpa digugat cair.

Abdullah Tahir
22 Julai 2012

Wednesday, 11 July 2012

Tak Pernah Pupus

telah kuanyam bilah-bilah hari
dari daun-daun waktu yang kering
menjadikannya lembar harap
membungkus sisa kehidupan
yang semakin runcing menyungsung waktu
dan dalam sadarku
ada cicir ranting tersisa menggores sejarah
yang telah lama di luar fikirku

esok bukan lagi menjadi pohon indah
meski akar-akar harap
mencari nikmat membekal kekuatan
bagi sebuah kehidupan yang direncanakan
siapalah yang dapat meneka takdir
sedang kudrat itu ada pada-Nya
dan kita hanyalah pengusaha
ikhtiar yang tak pernah pupus
dengan kekuatan iman
bersenjatakan doa
penghijau di akhir hayat

Abdullah Tahir
11 Julai 2012

Sunday, 1 July 2012

Ke Puncak Wawasan

Kita hijaukan langkah-langkah hayat
Menghitung lembar-lembar hari
Mengiringi jalanan matahari dan waktu
Dengan warna-warna kemajuan
Di atas sebuah tanah warisan yang kita ada
Agar berdiri sama tinggi duduk sama rendah
Dalam memertabatkan nama bangsa dan Negara
Demi  kedaulatan raja dan rakyat
Yang cintanya tumpah ke bumi Brunei Darussalam.

Hulurkan tangan dan jari jemarimu
Kita tintakan sejarah anak bangsa Brunei
Menuju kesebuah lakaran wawasan
Dengan butir-butir emas dari wangian
Sukan dan olahraga dipersada dunia
Bahawa setiap denyut dan detak jantung
Bahawa setiap desah dan hembusan nafas
Bahkan setiap titis keringat membasah bumi
Adalah tinta yang tak akan pudar dan suram
Terhampar indah di kanvas kehidupan
Sebagai warisan dan restaan anak bangsa Brunei
Dan kitalah barisan hadapan yang menuju ke garis penamat
Bagi sebuah cita-cita tersemat di dada.

Langkah-langkah pantas dan tangkas
Cerdas
Berwibawa
Sehat
Berdisiplin
Bersumberkan iman dan taqwa
Adalah janji bagi sebuah jati diri
Untuk sampai ke puncak wawasan
Dan kitalah barisan hadapan
Menuju ke garis penamatnya.

Abdullah Tahir
28 Jun 2012

Tuesday, 5 June 2012

Pemegang Janji

sedekad berlalu
ketika senja memerah
kita di sini bicara, erti sebuah kehidupan
pada sebuah gagasan
mencari solusi
tentang kebahagian
jarak waktu telah mengajar kita
makna sebenar sebuah perjuangan
melalui lidah dan fikir
hanya anggota yang bisa membuktikan
bahawa kita masih di tapak yang sama
kita hanya terbentur oleh angan dan asakan
pada janji-janji yang tak pernah ada
bagaikan adunan indah
yang rasanya tiada beza
sekarang bukanlah waktu yang aman
meski kelilingmu terhias senyum dan tawa
bisakah kau mengerti
pada tubuhmu telah tumbuh kekelabuan
yang menyamarkan erti sebuah kejujuran
dalam membangun bangsa
yang salutnya terbena dari kertas yang rapoh
kita semestinya kembali
meladani firman-Nya
tanpa mengharap saksi dari yang kelabu
tekadkan saja pada hati
janjimu hanya kepada-Nya
kerana Dia pemegang janji
tak pernah sama


Abdullah Tahir
6 Jun 2012




Saturday, 19 May 2012

Tanpa Bersama-Mu


hari-hari tanpa bersama-Mu
terasa kosong dan sepi
kehidupan hambar dan tawar
dibelenggu rasa resah tak berhujung
umpama pelayaran di tengah lautan
kematian angin dan terumbang ambing
dan selamanya Kau adalah segalanya
dengan kudrat dan iradah-Mu
siapalah aku di sisi-Mu
yang membetulkan diri adalah hak-Mu
dan yang memungkarkan diri
adalah aku yang dhaif dan lalai
sering mengkufuri nikmat-Mu.

hari-hari tanpa bersama-Mu
bak lelayang tanpa tali
terjauh dari rahmat dan berkah-Mu
berikan ruang dan waktu
bagiku membetulkan diri
membasahkan lidah dan bibirku
dengan memuji keagungan-Mu
mencintai-Musetiap saat
hingga ke hujung hayat

Abdullah Tahir
20 Mei 2012

Wednesday, 16 May 2012

Kitalah Pewarnanya


setiap kita ada wajah-wajah ceria
menadah tangan mengiring doa
dalam kesepakatan yang tak terduga
kita berjaya menempuhnya
melalui idea dan kekuatan raga
bersatu menjelmakan cita
demi sebuah kampung yang kita warganya
meski dalam suka dan duka
kita akan terus berdiri
menanai harga diri sejati
dan kitalah pewarnanya
mencorak kanvas kampung
akan ke mana di bawa
dan setiap kita ada wajah-wajah ceria
yang setiap hati dan cita
terus mencari sesuatu yang berguna
biarlah pelangi akan terus merentang
pada setiap kita yang cintanya
tumpah dan setia pada kampung bernama - Danau.

Abdullah Tahir
16 Mei 2012

Monday, 14 May 2012

Seiris Simpati

tak 'kan terbina sebuah kebahagiaan
di atas hamparan pasir
yang berderai dan gersang
selagi ombak ganas terus mencumbu pantai
selagi hangatnya mentari membakar pasir
bersama gisilan deru angin
membias setiap butir pasir kering
bagaikan tentera patuh
membidik peluru buta kessetiap penjuru
bersalutkan nafsu amarah yang derita
andaipun bening malam menghidu niat
akan terlahirkah keindahan pada sebuah tangis
yang membendung harap
sedang suamnya air mata terus simbah
menyatu ruang sabar yang sarat dengan doa
pintanya lahirlah cinta walau seiris simpati
menghapus derita para warga
yang wajahnya setia
mengusung nafas
ke hujung hayat

Abdullah Tahir

Cermin

cermin
kejujuranmu
kesetiaanmu
keamanahanmu
bahkan kebisuanmu
adalah pendamping
yang disenangi
kau adalah
penyimpan rahsia
mengatasi manusia
didadamu
ada cerita
yang hanya kau dan aku tahu
selain-Nya.


Abdullah Tahir

Saturday, 14 April 2012

KHALIFAH


gelap pun berinsut lalu
setelah awan gemawan berarak
meninggalkan dermaga bisu dan sepi
di jejarinya terpahat sebuah rencana
lengkap bersama gagasan
dari wacana yang padu
dari sebuah keberangkalian
jelas dalam sebuah kandil dan pelita
bahawa dunia ini ‘kan berubah
demikianlah dia
hari-harinya adalah air yang mengalir
sentiasa jernih  dari sebuah sumur iman
demi janji yang terpikul
sebagai amanah dan khalifah
ke jalan yang lurus


-didikasiku sempena Hari Guru


Abdullah Tahir
13 April 2012

Sunday, 25 March 2012

Menageh Setia

kita adalah warga tangguh
pengiri bumi berdaulat
dari zuriat penurun semangat
yang sumpahnya bersungguh
bukan penyemat merimpat
umpama pelengkap menadah harap

bumi tercinta ini
bukanlah sebuah dermaga
akan ditinggal sepi
setelah cita dan harap terpenuhi
pergi ke destinasi baru yang penuh janji
sedang di sini disetiap ruang dan sudut
masih menageh kesetiaan
yang manfaatnya membuahkan rahmat

labuhkanlah sauh cinta
tambatkan sumpah setia
ombak dan badai adalah cabaran
penggugus kekuatan dan pengorbanan
keringat yang membasah janjimu
adalah hamparan laut keimanan
penghias makna kemakmuran
dari doa setiap warga
pencinta damai

Abdullah Tahir
26 Mac 2012

Thursday, 22 March 2012

Mencari Damai

tidak akan ada damai kau perolehi
dengan menghabisi riwayat diri
ditangisi oleh yang mengasehi
menjadi beban dan derita yang ditinggali
mengapa harus menempah diri
ke lembah yang kau tidak ketahui
sedang di sana belum tentu damaimu abadi

bermuhasabahlah
berpandu kepada firman dan sunnah
kehidupan ini tidak mudah
bagai meludah bila terasa susah
ketika sehat dan senang indah tak indah

tiada kepayahan tak boleh diusai
kerana hidup ini bukanlah mamai
bahagia dan derita adalah jalan para anbia
yang mengetahui bahagia dan sengsara itu apa
tiap satunya ada hikmah yang tak nyata
yang menjadi ketentuan dan rahsia-Nya
dan kita terima penuh redha


Abdullah Tahir
22 Mac 2012

Thursday, 8 March 2012


Wawasan Yang Terbingkai

kita bukanlah pecundang yang tegar
meski wajah-wajah muram bersama senja
bertiraikan awan hitam dibalik jingganya waktu
dan kerana keyakinan hatilah
mereka lihat kita kekal mendayung sampan
dengan keringat panas menuju muara
melihat ranumnya lautan luas
yang menjanjikan kilauan pualam
yang suatu ketika
dulunya milik moyang setia
yang hatinya bersih jujur dan hening
bagai air bersuling.

kenapa dayus dengan wawasan yang terbingkai
yang telah sebati sejak darah tumpah ke bumi
sejak terlontarnya tangis nafas menggugah dunia
yang kau belum kenal warna-warna hidup
lebih dari sebuah pelangi
sedang di kanan telingamu adalah azan
dan telinga kirimu iqamah
darahmu adalah campuran jati
yang DNAnya Melayu
lidahmu tak akan mesra dan basah
dengan bukan rencah juadah dan budaya mu
lihat saja istana indah yang mengumpul warisan
adat budaya kental sejak berabad
memancar pancir wawasan pekat dan likat
bersalut berkat dan daulat.

yakinilah
tiada pecundang
selagi di hati bukan petualang
memperlihatkan belang
tidak namanya hulubalang
jangan sampai menang-menang
kemudian bersulang
tak akan merasa senang
alah jadi abu menang jadi arang
yakinlah
hikmah itu dari-Nya
selagi akidah  dan iman tidak dipermudah.

Abdullah Tahir
8 Mac 2012

 
Get Free 3 Column Templates Here